Sedikit Tentang PONPES
Assalamualaikum Wr.Wb
3 tahun berjalan telah ku lewati dengan menikmati suka ria di sana. Walaupun SMP ku pendidikan agamanya yang minim tetapi alhamdulillah aku lahir dari keluarga yang sekiranya paham dan mengerti agama. Aku selalu saja mendapatkan nasihat-nasihat yang harus berbuat baik, harus begini begitu lah. Nasihat tersebut membuatku pusing karena terus terngiang ngiang di kepalaku.
Pada awal kelas 9 aku baru pertama kali mengalami haid. Dari kejadian itu aku mulai berfikir bahwa aku sudah baligh dan aku pun mulai merubah menset untuk menjadi lebih dewasa yang harus berfikir panjang sebelum berbuat sesuatu. Pada suatu ketika pelajaran PAI gak tau kenapa hatiku tersentuh mendengarkan nasihat-nasihat guruku dan cerita tentang akhir zaman yang membuat aku menangisi akan dosa-dosa yang telah ku perbuat selama itu. Setelah itu, aku memiliki teman yang setelah dari SMP ku akan melanjutkan pendidikan di pondok pesantren. Dari situ lah aku mulai punya pemikiran untuk mondok. Aku pun mulai kepo dengan dunia pesantren dan aku mulai mencari cari semua tentang pondok pesantren.Pada akhirnya, aku bilang kepada orang tuaku untuk melanjutkan ke pondok pesantren. Kedua orang tuaku sempat kaget aku bilang ingin mondok, karena dulu aku disuruh mondok spontan tidak mau karena mondok hanya untuk orang yang kudet.
Setelah aku bicara orang tuaku langung mencari informasi tentang pondok pesantren mana yang cocok untuk diriku. Akhirnya orang tuaku menyarankan ku untuk mondok di Ponpes Balekambang. Dan ketika sudah lulus dari SMP Negeri 1 Bangsri aku langsung mendaftarkan ke Ponpes Balekambang mengambil jurusan Teknik Komputer dan Jaringan di SMK nya.Pertama kali masuk pondok aku benar-benar tidak mengerti harus berbuat apa karena aku tidak pernah mengerti dunia santri. Aku merasa kaya bayi baru lahir saja yang gak tau apa-apa.
Suatu pagi, aku berangkat ke pondok dengan memakai pakaian atasan blouse dan bawahan sarung yang sebelumnya aku belum pernah memakainya sama sekali. Aku sangat merasakan perbedaannya. Ketika acara pembukaan dan pembagian kamar selesai dan menuju asrama banyak teman-teman yang menangis karena akan berpisah dengan kedua orang tuanya. Aku hanya diam dan melihatnya. Tiba-tiba orang tuaku bertanya padaku kenapa aku tidak ikut menangis. Aku pun terkejut dengan pertanyaan tersebut. Jujur saja saat itu aku sebenarnya sedih ingin menangis tapi aku adalah tipe orang yang selalu Jaim pada keluargaku dan aku hanya bisa memendam rasa sedihku sendiri.
Ketika orang tuaku sudah pergi pulang dan aku berada di kamar yang disitu ada banyak orang berasal dari daerah yang bebeda beda. Saat itu, aku hanya diam karena gak punya teman sama sekali tetapi mau gak mau aku harus berkenalan dengan orang yang ada disamping lemariku dan akhirnya aku berteman baik dengan. Pergi menjalani kegiatan pondok pun selalu dengannya dan lama kelamaan aku mulai mengenal satu sama lainnya.
Aku mulai merasakan perbedaan ketika di rumah dan di pondok. ketika di rumah aku meluangkan banyak waktu hanya untuk main gadget yang sebenarnya gak ada mutunya. Beda sekali ketika aku berada di Ponpes Balekambang banyak kegiatan yang bisa merubah diriku menjadi lebih baik. Mulai dari mengaji Al-Qur'an, balahan Kitab, dll. Dari Pondok Balekambang juga aku diajarkan disiplin,mandiri,dan harus bisa membagi waktu.
Sebenarnya, pengalamanku di Ponpes Balekambang masih banyak sekali yang ingin ku utarakan. Tetapi aku sudah lelah mengetik dan masih ada tugas lain yang harus aku kerjakan. Jadi aku lanjutkan besok lagi ya.... hehehe
Wassalamualaikum Wr.Wb
kok nggak ada aku
BalasHapusPunten! Ini sifat gapah menggapah tertanam sejak kapan sih?! Hoby bgt ye kyak ny! Yakali mndk cuma buat org kudetππ€£cari ilmu lur wkwk!! Jgn terlalu jaim ya qaqa!!
BalasHapusSering sering up ya sahabat!!π